Bekerja menjadi Honorer di Kantor Pemerintahan adalah tugas yang mulia dapat melayani masyarakat sepenuh hati dengan hati-hati dan penuh perhatian, dan mengaplikasikan ilmu dan keahlian yang dimiliki oleh honorer untuk mempermudah dan memberikan manfaat yang baik bagi warga kantor dan juga bagi masyarakat yang berkepentingan.
Setiap Kantor Pemerintahan sebelum menerima Honorer akan diadakan seleksi yang cukup ketat sesuai dengan kebutuhan kantor dan biasanya diumumkan secara publik demi mendapatkan kriteria yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan kantor.
Setiap honorer yang masuk dihari pertama kali kerja dia akan bersikap sangat sopan kepada kakak tingkat honorer dan para pegawai serta kepada pimpinannya.
Namun, sifat dan sikap honorer tersebut seiring dengan berjalannya waktu akan mengalami sedikit demi sedikit perubahan baik dari segi sifat maupun sikapnya.
Penyebabnya adalah sifat dan sikap yang dibuat pertama kali masuk kerja adalah berlebihan artinya tidak sesuai dengan sifat dan sikap aslinya, maka dari itu seiring berjalannya waktu semua sifat dan sikap aslinya akan mulai terlihat, seperti dari perkataannya, kedisiplinannya, kemalasannya dalam bekerja, dan perilaku buruk lainnya. Karena semua manusia memiliki sifat ini hanya saja ada yang menggunakannya dan ada yang dapat mengatasinya.
Sebagai honorer yang mempunyai keahlian khusus dan dapat diandalkan oleh atasan dan pimpinannya adalah perasaan yang luar biasa bagi honorer tersebut, itu akan dirasakan hanya diawal saja, karena seiring berjalannya waktu honorer ini akan merasa dirugikan karena banyak perintah yang harus dikerjakan namun tidak ada upah yang didapatkan, dan perintah itu akan datang dari beberapa pegawai dan teman teman honorer lainnya.
Nah, disini poinnya.
Honorer yang mempunyai keahlian khusus akan lebih banyak mendapatkan pekerjaan daripada honorer yang tidak banyak memiliki keahlian, sedangkan gaji yang didapatkannya jumlahnya sama saja. Maka pada poin inilah akan terjadi ketidak adilan.
Honorer yang semula sangat baik dan punya banyak keahlian, saat ini akan mulai menyembunyikan keahliannya, sifat dan sikap arogansinya akan mulai nampak keluar dari dalam dirinya karena ketidak adilan yang selama ini diterimanya.
Ada juga honorer yang akan bertindak nakal dengan membalas perilaku atasannya yang tidak mau tau itu dengan menyalahgunakan barang-barang milik kantor dan mengganggu kedamaian penduduk kantor dengan akal piciknya dan keahliannya.
Yang pada akhirnya dapat menimbulkan pemecatan pada Honorer tersebut.
Sebagai catatan, sebaiknya Pegawai dan Pimpinan harus selalu memperhatikan honorer yang memiliki banyak beban pekerjaan, bukan karena dia bisa lantas honorer ini mendapatkan banyak pekerjaan bahkan pekerjaan yang bukan menjadi Job dan tanggung jawabnya.
Apalagi jika honorer ini mau bekerja diluar jam kerja kantor seperti kerja di rumah, lembur dikantor itu harus diperhatikan karena waktu untuk anak dan istrinya akan dibuat untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Yang harus pimpinan fikirkan adalah berapa jumlah upah yang harus dibayarkan bagi honorer yang mampu bekerja demikian, Pimpinan memberikan perintah Pimpinan juga harus berani membayar waktu bersama keluarganya yang digunakan untuk kepentingan kantor.
Sahabat, tetaplah dijalan kebaikan. Walaupun pekerjaan kita tidak selalu dihargai dengan uang semoga pekerjaan kita menjadi amal ibadah untuk kita semua. Tetaplah berbuat baik pada semua orang tanpa harus berfikir dia itu baik atau tidak, kita yang selalu merasa lebih baik itu karena Tuhan masih menutup aib-aib kita.
Salam Perjuangan
Tamat.





0 Komentar